Memilih kontraktor sebenarnya gampang-gampang susah. Gampang kalau Kamu punya anggaran besar, susah kalau anggarannya terbatas.
Karena bidang kerja kontraktor yg sangat teknis, pengguna jasa kontraktor terkadang tidak paham betul detail-detailnya, termasuk harga. Hal ini menjadi celah bagi kontraktor nakal untuk meraup keuntungan haram.
Jika Kamu punya anggaran yg besar, Kamu bisa menunjuk kontraktor ternama dengan reputasi yg sudah santer terdengar. Kontraktor besar tentu tidak akan mau berbuat curang dan menodai reputasinya.
Tetapi jika anggaran Kamu terbatas, Kamu harus memilih kontraktor yg namanya masih belum dikenal orang. Dari sisi pengguna jasa, tentu hal ini cukup merisaukan.
Padahal, sudah pasti tidak semua kontraktor tanpa reputasi adalah kontraktor nakal. Bahkan, kontraktor nakal sejatinya hanya oknum di bidang tersebut.
Selain itu, yg lebih penting bagaimana pengajuan dari kontraktor tersebut secara keseluruhan termasuk dari sisi penawaran harga harus diperhatikan sangat seksama. Jika hasilnya bagus, kenapa tidak kita gunakan?” tambahnya.
Apa yg diutarakan Agus, ternyata sama dengan pKamungan dari pengusaha properti muda Fuza Aulia Barasila.
Dikutip dari laman rumah.com, Fuza menuturkan bahwa untuk memilih kontraktor yg mumpuni, harus dilihat secara teliti dan hati-hati.
“Intinya, pilih kontraktor itu yg jujur, terpercaya, dan membangun sesuai dengan spek yg Kamu inginkan. Jangan sampai Kamu terburu-buru karena terlalu bersemangat,” tulis Fuza.
Baik Agus maupun Fuza, sama-sama masih beranggapan positif dengan penggunaan jasa kontraktor. yg terpenting, pengembang mengikuti tujuh langkah berikut ini:
1. Sebarkan pencarian jasa kontraktor secara langsung maupun tidak langsung.
Mencari kontraktor bisa disampaikan secara terbuka melalui media massa atau tertutup. Secara spesifik, bisa kita lakukan dengan cara membuka lowongan di surat kabar atau terjun langsung ke lapangan.
Kamu juga bisa mendatangi kantor kontraktor/proyek-proyek pembangunan untuk menemukan kontraktor yg akan kita ajak kerjasama.
2. Tukar infromasi.
Ketika bertemu dengan kontraktor, kita bisa menyampaikan maksud bahwa kita sedang mencari kontraktor untuk mengerjakan proyek yg kita miliki.
Menurut Fuza, memberikan informasi rencana proyek yg akan dikerjakan akan memberikan gambaran awal bagi pihak kontraktor.
“Selain itu, sudah dapat disampaikan di sini jika ada permintaan khusus dari kita sebagai pengembang mengenai sistem pembayarannya,” ia menjelaskan.
Pengembang harus meminta juga informasi mengenai kontraktor tersebut, terutama portfolionya. Kemudian, lakukan crosscheck mengenai kebenaran portfolio tersebut.
Dari situ Kamu memiliki sedikit gambaran apakah ia mampu mengerjakan proyek sesuai dengan perencanaan proyek kita (dari termin pembayaran, jangka waktu pembangunan, dan lain-lain).
3. Survey
Survey lapangan adalah melakukan pengcekan bagaimana hasil kerja kontraktor tersebut. Pastikan bahwa proyek tersebut benar-benar dikerjakan oleh kontraktor yg bersangkutan. Kontraktor nakal ada yg mencoba mengklaim hasil karya orang lain sebagai portfolionya.
4. Membuka tender.
Agar adil dan lebih banyak pilihan, ada baiknya pengembang membuka tender. Caranya, dengan memberikan gambar rancang bangun dan spesifikasi proyek secara detail kepada peserta tender.
Ini menjadi dasar para peserta tender untuk membuat Rancangan Anggaran Bangunan (RAB) yg nantinya akan diajukan kepada developer.
Sebagai catatan, rahasiakan anggaran pembangunan agar kontraktor dapat memberikan perhitungan yg objektif.
5. Mengumpulkan penawaran kontraktor.
Dengan mengumpulkan penawaran kontraktor, Kamu dapat menyeleksi kontraktor mana saja yg sesuai dengan anggaran pembangunan yg telah Kamu rencanakan.
Pengumpulan penawaran ini juga dikemas dalam presentasi dari setiap tender atau kontraktor satu per satu. Namun, undangan presentasi ini haruslah terpisah, dengan tujuan peserta tender tidak saling bertemu.
6. Negosiasi.
Setelah Kamu membulatkan tekad dan menjatuhkan pilihan pada salah satu kontraktor. Saatnya bernegosiasi mengenai hal-hal yg lebih mendetail lagi.
Tetapi pada saat negosiasi, Kamu juga harus melakukan perhitungan matang, agar kontraktor tidak melakukan pengungarangan spesifikasi yg akan merugikan Kamu pada akhirnya.
7. Atur kontrak.
Buatlah kontrak setelah kesepakatan akhir tercapai. Sekali lagi, antara hak dan kewajiban masing-masing pihak harus detail dan jelas.
Detail surat perjanjian juga jangan sampai salah, seperti tanggal dan objek. Jangan lupa untuk sertakan cara penyelesaian masalah jika suatu saat nanti terjadi kemungkinan terburuk.
sumber:https://www.liputan6.com/properti/read/2508971/tips-jitu-memilih-kontraktor-yang-baik